JAKARTA, CerminDemokrasi.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini perjalanan masyarakat sipil dan demokrasi di Indonesia perlu dikritisi.
Pernyataan itu disampaikan Muhadjir dalam webinar Refleksi Demokrasi Indonesia : Perspektif Indonesianis dalam memperingati 50 tahun Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).
“Menurut saya sekarang ini memang perlu kita kritisi perjalanan masyarakat sipil Indonesia dan juga perjalanan demokrasi di Indonesia,” kata Muhadjir, Kamis (19/8).
Muhadjir tak merinci lebih jauh soal perlunya mengkritisi demokrasi dan masyarakat sipil di Indonesia. Dia hanya menyebut bahwa masyarakat sipil adalah tiga komponen yang bisa mendorong pembangunan di Indonesia. Selain masyarakat sipil, komponen lain adalah negara dan sektor swasta.
Ketiganya diibaratkan Muhadjir sebagai elemen untuk membangun tenda besar bernama bangsa Indonesia. Idealnya, kata Muhadjir, ketiganya harus saling menarik tali agar tenda itu bisa terbangun.
“Untuk bisa mengayomi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia ini,” ujarnya.
Muhadjir juga tidak menjelaskan secara gamblang bagaimana proses tarik menarik itu secara riil dilakukan. menurutnya, audiens sudah bisa membayangkan proses tarik menarik itu.
Namun Muhadjir mendorong lembaga yang berisi cendekiawan seperti LP3ES untuk berbicara secara kritis.
“Secara gamblang untuk memberikan masukan ke mana arah perjalanan bangsa Indonesia ini,” tutur Muhadjir.