KOTA BEKASI, CerminDemokrasi.com – Seorang peneliti membahas polemik mengenai klaim nasab Ba’alawi. Ia mengangkat isu ini karena perdebatan soal nasab Ba’alawi keturunan Nabi Muhammad terus bergulir di media sosial selama dua tahun terakhir tanpa adanya penyelesaian dari otoritas yang berwenang.
Menurutnya, masyarakat seperti dipaksa menyaksikan “pertandingan tinju tanpa wasit” sehingga sulit menarik kesimpulan yang jelas. Karena itu, ia merasa terpanggil untuk meneliti dan meluruskan hal-hal yang membingungkan umat.
Dalam video Rhoma Irama menjelaskan berdasarkan dari hasil penelitian berbagai narasumber. Seperti dari sisi biologi, Dr. Sugan menyatakan hasil penelitian DNA menunjukkan klaim nasab Ba’alawi tidak terbukti. Dan dari perspektif sejarah dan filologi, Prof. Nahim Ali menjelaskan bahwa kaum Ba’alawi lebih dekat dengan kelompok Kaukasus, bahkan dikaitkan dengan Yahudi Ashkenazi, bukan Arab.
Meski begitu, Rhoma Irama mengaku tetap menjalin persahabatan dengan beberapa tokoh-tokoh dari kalangan Ba’alawi, termasuk yang aktif berdakwah di Indonesia.
Rhoma Irama menegaskan bahwa sikapnya bukan didasari kebencian, melainkan keinginan untuk mencari kebenaran dan meluruskan sejarah.