KOTA BEKASI, CerminDemokrasi.com – Kasus pelecehan seksual sesama jenis yang diduga melibatkan seorang siswa kelas dua sekolah dasar (SD) di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi baru – baru ini memicu keprihatinan publik. Pemerintah didesak segera menyediakan fasilitas rehabilitasi, Jumat (13/6/2025).
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia Sidik, meminta Pemerintah Kota Bekasi segera menyediakan fasilitas rehabilitasi khusus bagi anak-anak, baik sebagai korban maupun pelaku dalam kasus kekerasan.
“Harapan kami sebenarnya ada tempat rehabilitasi bagi korban dan pelaku anak. Outcome yang paling kami kejar saat ini, harus ada tempat rehabilitasi bagi anak – anak yang menjadi korban atau pelaku supaya memutus mata rantai, ini adalah mengejar golden time – nya mereka,” terang Adelia.
Dirinya berharap, bahwa setelah ada kasus pelecehan yang viral ini, pemerintah Kota Bekasi menyadari begitu pentingnya tempat rehabilitasi yang menyediakan psikiater klinis untuk anak-anak, baik korban ataupun pelaku sampai Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) anak – anak itu selesai.
“Saya rasa sangat memungkinkan. Gedungnya ada, hanya belum digunakan. Sayang kalau dibiarkan kosong,” ungkapnya.
Selain itu, sosialisasi tentang proses mendidik, mengasuh anak-anak dengan tujuan membentuk perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual (parenting) perlu dilakukan secara masif untuk mencegah anak melakukan penyimpangan ataupun tindak kriminal di lingkungan masyarakat.
“Jadi menurut saya sosialisasi yang paling penting adalah bagaimana orang tua ini juga harus mengetahui porsinya sebagai orang tua, kehadirannya itu bagaimana. Karena kita juga di kota Bekasi ini kan father -nya tinggi. Jadi harapannya dengan ada ini, semuanya bisa ada outcome,” pungkasnya.
(Adv/Humas DPRD Kota Bekasi/CDcom)







